Pondok Pesantren Imam At Thabari

Salah satu rahasia Gontor bisa mencetak banyak alumni berpengaruh adalah karena kurikulumnya. Kurikulum di Gontor menggunakan kurikulum Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI).

Maknanya, Gontor tidak mengenal dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Tidak ada pemisahan.

Kurikulum KMI tidak terbatas pada pelajaran di kelas saja, tapi meliputi seluruh kegiatan di dalam dan di luar kelas. Maka dari itu Gontor menerapkan kedisiplinan ketat, agar santri bisa mencapai target yang telah ditentukan.

KMI didirikan pada 19 Desember 1936. Itu merupakan lembaga pendidikan guru Islam yang mengutamakan pembentukan dan sikap mental serta penanaman ilmu pengetahuan Islam.

“KMI berdiri pada 19 Desember 1936, setelah kepulangan KH Imam Zarkasyi dari Padang Panjang. Beliau lalu membentuk dan merancang kurikulum bernama KMI,”

Kurikulum KMI Sebagai Pegangan Gontor

Ada dua program di KMI yakni program reguler dan program intensif. Program regular diperuntukkan bagi siswa lulusan sekolah dasar dengan masa belajar enam tahun.

Sementara, program intensif diikuti oleh santri lulusan sekolah menengah pertama dan menengah atas dengan masa belajar empat tahun.

 

 

 

Kegiatan di Luar Kelas

Di luar kelas, KMI juga memiliki banyak kegiatan. Ada kegiatan mingguan, tengah tahunan, tahunan, dan kegiatan kokurikuler sebagai penunjang utama.

Di antaranya ada evaluasi kamisan guru, penatara guru, pembekalan dan penyiapan guru untuk menguasai materi yang akan diajarkan, serta pengawasan dan evaluasi program belajar-mengajar.

Ada juga bimbingan malam, ulangan umum dan ujian-ujian semester, kajian kitab turats, ujian praktek mengajar, praktek manasik haji, pelatihan membuka kamus-kamus, penulisan karya ilmiah, diskusi umum, rihlah ilmiah iqtishadiyah, dan lain-lain.